Gangguan Pendengaran - Pengertian dan Indikatornya pada Anak
Daftar Isi
Gangguan pendengaran hasil dari rubella (cacar air German) selama dalam kehamilan, keturunan, komplikasi selama kelahiran atau kehamilan, meningitis (radang selaput), dan penyakit anak-anak lainnya. Kebanyakan 40% kasus kehilangan pendengaran, sebabnya tidak diketahui; hal ini menyebabkan pencegahan dan pertolongan lebih sulit.
Anak atau Pelajar Memiliki Gangguan Pendengaran
Kurangnya kecakapan di dalam bicara dan di dalam bahasa adalah masalah belajar akibat dari gangguan pendengaran. Masalah ini mempengaruhi belajar yang mengandalkan membaca, menulis, dan menulis---sumber utama dari informasi di dalam kelas. Guru harus mengingat bahwa kekurangan bahasa memiliki sedikit hubungan dengan intelligence; pelajar dapat sukses jika diberikan bantuan yang tepat.image source: www(dot)artifeast(dot)com |
Baca juga: Perkembangan Psikososial Masa DewasaBanyak anak yang memiliki masalah pendengaran mendapatkan pengajaran tambahan di luar kelas reguler. Pendekatan pendidikan untuk membantu anak yang punya masalah pendengaran terdiri dari dua kategori: pendekatan oral dan pendekatan manual. Pendekatan oral antara lain mengguankan metode membaca gerak bibir, speech reading (menggunakan alat visual untuk mengajar membaca), dan sejenisnya.
Pendekatan manual adalah dengan bahasa isyarat dan mengeja jari (finger spelling). Bahasa isyarat adalah sistem gerakan tangan yang melambangkan kata. Pengejaan jari adalah “mengeja” setiap kata dengan menandai setiap huruf dari satu kata. Pendekatan oral dan manual dipakai bersama untuk mengajar murid yang mengalami gangguan pendengaran (Hallan & Kauffman dalam Santrock, 2007).
Adapun adaptasi pengajaran untuk membantu pelajar dengan gangguan pendengaran meliputi:
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Gangguan Pendengaran - Pengertian dan Indikatornya pada Anak. Semoga bermanfaat.
Adapun adaptasi pengajaran untuk membantu pelajar dengan gangguan pendengaran meliputi:
- Menambah presentasi yang berhubungan dengan pendengaran dengan informasi visual dan memberikan pengalaman
- Berbicara secara jelas dan melihat diri kamu sendiri sehingga pelajar dapat melihat wajah kamu.
- Meminimalisir gangguan kebisingan
- Seringkali mengecek pemahaman
Indikator dalam Gangguan Pendengaran
- Lebih senang memiringkan kepala ke arah pembicara atau menutup tangan disamping telinga
- Salah faham atau tidak mengikuti aturan, dan membangun isyarat nonverbal (ex, mengerutkan dahi atau terlihat bingung) ketika diberikan pesan.
- Menjadi bingung atau nampak kehilangan arah suatu waktu
- Bertanya kepada orang untuk mengulang apa yang sudah mereka katakan
- Lemahnya artikulasi kata, khususnya konsonan
- Menyalakan recording, radio, atau televisi dengan suara yang keras
- Menunjukkan keengganan untuk mempraktekkan aktivitas lisan
- Sering sakit telinga atau komplain mengenai telinganya merasa tidak nyaman atau berdengung.
Daftar Pustaka
- Eggen, P & Kauchak, D.P. 2004. Educational Psychology; Windows on Classrooms. 6-th ed. USA: Pearson Merril Prentice Hall
- Golver, A. J. Roger, H. Bruning. 1999. Educational Psychology. Boston Toronto: Little Brown Company.
- Santrock. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Posting Komentar