Pengertian dan Karakteristik Retradasi Mental Pada Pelajar
Daftar Isi
Retardasi Mental (RM) adalah kondisi didiagnosis sebelum usia 18, biasanya pada masa bayi atau sebelum kelahiran, yang mencakup bawah rata-rata fungsi intelektual umum, dan kurangnya keterampilan yang diperlukan untuk hidup sehari-hari. Ketika onset terjadi pada usia 18 atau setelah, itu disebut demensia, yang dapat hidup berdampingan dengan diagnosis RM.
The American Association on Mental Retardation (AAMR) memberikan definisi sebagai berikut: Mental retardation is a disability characterized by significant limitation both in intellectual functioning and in adaptive behavior as expressed in conceptual, social, and practical adaptive skills. This ability originates before the age of 18. A complete and accurate under standing of mental retardation involves realizing that mental retardation refers to particular state of functioning that begins in childhood, has many dimensions, and is affected positively by individualized supports (AAMR Ad Hoc Commite on Terminology and Calassification, 2002).
Definisi dari AAMR menurut Turnbull et al (dalam Eggen & Kauchack, 2004) menekankan dua karakteristik: batasan di dalam fungsi intelektual dan batasan di dalam keterampilan penyesuaian diri, seperti komunikasi, perhatian diri, dan keterampilan sosial. Kedua fungsi ini dapat diperbaiki ketika pelajar dengan retardasi mental mendapatkan dukungan yang didisain sesuai dengan kebutuhan mereka.
image source: www(dot)conceiveeasy(dot)com |
Baca juga: Klasifikasi dan Identifikasi Gangguan Belajar pada AnakSiswa dengan retardasai mental dimungkinkan memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
- Kurang memahami lingkungan
- Kesulitan dengan ide yang abstrak
- Lemah di dalam keterampilan membaca dan bahasa
- Kurang baik di dalam perkembangan belajar dan strategi memorinya
- Sulit mentransfer ide ke dalam situasi baru
- Keterampilan motoriknya kurang berkembang
- Keterampilan interpersonalnya tidak matang (Beirne-Smith, Ittenbach, & Putton, dalam Eggen & Kauchack, 2004).
Beberapa karakteristik ini mempengaruhi belajar secara langsung; efek bagi yang lainnya, seperti keterampilan interpersonal tidak matang, adalah kurang langsung tetapi juga sangat penting. Keadaan retardasi ini bukan disebabkan kecelakaan atau penyakit atau cedera. Melainkan faktor genetik dan kerusakan otak.
Tingkatan Retardasi Mental
Pendidik menggambarkan retardasi mental memiliki empat tingkatan yang berkaitan dengan dukungan yang dibutuhkan (Turnbull et al, dalaam Eggen & Kauchack):- Intermittent: Dukungan saat dibutuhkan
- Limited : Dukungan secara konsisten dibutuhkan dari waktu ke waktu
- Extensive : Dukungan dibutuhkan secara reguler (ex, setiap hari)
- Pervasive : Dukungan diberikan dengan intensitas yang tinggi, secara potensial menjadi dukungan seumur hidup.
Program Bagi Pelajar dengan Retardasi Mental
Program untuk pelajar yang memiliki retardasi mental intermitten (mild) fokusnya pada penciptaan sistem dukungan untuk menambah pengajaran. Pelajar seringkali ditempatkan di kelas reguler. Di mana guru menyesuaikan dengan kebutuhan khususnya, dan berusaha membantu anak baik secara sosial dan akademik secara tepat.
Penelitian mengindikasikan bahwa pelajar ini seringkali gagal untuk menerima strategi dasar belajar. Misalnya mempertahankan perhatian, menyusun mengorganisasikan materi yang baru dan belajar untuk tes yang secara konseptual merupakan perkembangan alami (Choate; Heward dalam Egegn & Kauchack, 2004).
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian dan Karakteristik Retradasi Mental Pada Pelajar. Semoga bermanfaat.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian dan Karakteristik Retradasi Mental Pada Pelajar. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Eggen, P & Kauchak, D.P. 2004. Educational Psychology; Windows on Classrooms. 6-th ed. USA: Pearson Merril Prentice Hall
- Golver, A. J. Roger, H. Bruning. 1999. Educational Psychology. Boston Toronto: Little Brown Company
- Santrock. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Posting Komentar