Perkembangan Fisik dan Kognitif yang Terjadi pada Dewasa Awal
Daftar Isi
Manusia sudah memikirkan hal-hal penting seperti belajar demi karir, memilih pasangan hidup dengan lebih serius, dan cita-cita menjadi lebih realistis, serta sudah dapat menentukan hidup sendiri tanpa harus ikut dalam keputusan kelompok seperti pada periode remaja.
Kenniston (dikutip dalam Papalia, Olds, & Feldman, 2009), menyebutkan bahwa dewasa awal merupakan masa transisi masa remaja menuju dewasa. Masa ini disebut dengan “masa muda”.
Transisi ini ditunjukan dengan adanya kemandirian ekonomi dan kemandirian membuat keputusan (karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup), dan merupakan transisi dari sekolah menengah menuju universitas. Tahapan perkembangan ini dimulai ketika individu berumur 20 tahun sampai 40 tahun (Papalia et al, 2009).
image source: thehillscenter(dot)com |
Baca juga: Perkembangan Psikososial Remaja
Perkembangan Fisik pada Dewasa Awal
Di masa ini, manusia berada di puncak kesehatan, kekuatan, energi dan daya tahan, serta di puncak fungsi sensoris dan motoris, semua fungsi tubuh berkembang sempurna, ketajaman visual, intensitas rasa, bau, sensitif terhadap rasa sakit dan temperatur. Dan akan mengalami penurunan pada usia 45 tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu genetik, perilaku (apa yang dimakan dan nutrisi, pola tidur, aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang).
Faktor yang tidak langsung seperti kondisi sosial-ekonomi, ras, gender dan hubungan dengan orang lain. Hal-hal ini memberi kontribusi besar pada kesejahteraan pada saat ini dan mendatang. Hubungan perilaku dan kesehatan mengambarkan hubungan antara aspek fisik, kognitif dan emosional. (Santrock, 2002).
Piaget: Individu mengalami pergeseran ke pemikiran post-formal. Pemikiran pada masa dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap kognisi orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran post-formal yang bersifat relatif. Pemikiran post-formal melihat bayangan abu-abu.
Pemikiran tersebut sering kali muncul sebagai respon terhadap peristiwa dan interaksi membuka cara pandang tidak biasa terhadap sesuatu dan menantang pandanan sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Pemikiran tersebut memungkinkan orang dewasa melampaui sistem logika tunggal dan mendamaikan atau memilih diantara beberapa ide yang saling berlawanan. (Papalia et al., 2009).
Sebagian orang secara spontan menyebutkan pengalaman personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilema moral.Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi istrinya yang sedang sakit sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri (Papalia et al., 2009).
Penyesuaian kedua adalah pilihan jurusan harus dilakukan dengan mantap. Seberapa jauh tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi seseorang bergantung pada tiga faktor yaitu pengalaman pekerjaan, daya tarik pribadi terhadap perkerjaan, dan nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih.Riset otak memberikan penjelasan bagaimana orang menghadapi pekerjaan yang kompleks.
Perkembangan yang sempurna pada lobus frontal pada masa dewasa awal telah memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Magnetic resonance imaging mengungkapkan bagian paling depan lobus frontal, fronto-polar prefrontal cortex(FPPC) memiliki fungsi khusus dalam memecahkan masalah dan perencanaan (Papalia et al., 2009).
Pendidikan dan literasi orang dewasa, banyak orang dewasa yang berusaha meningkatkan keterampilan kerja mereka. Literasi merupakan persyaratan fundamental untuk berpartisipasi bukan hanya di tempat kerja tapi juga dalam segala segi masyarakat informasi modern.Orang dewasa terpelajar adalah mereka yang dapat menggunakan informasi cetak dan tertulis untuk berativitas dalam masyarakat, mencapai target mereka, dan mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka (Papalia et al., 2009).
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Perkembangan Fisik dan Kognitif yang Terjadi pada Dewasa Awal. Semoga bermanfaat.
Perkembangan Kognitif pada Dewasa Awal
Pikiran sehat menyatakan cara berfikir individu berbeda dengan anak-anak dan remaja. Individu melakukan beberapa percakapan yang berbeda, memahami materi yang lebih rumit, dan menggunakan pengalaman untuk memecahkan masalah.Piaget: Individu mengalami pergeseran ke pemikiran post-formal. Pemikiran pada masa dewasa cenderung tampak fleksibel, terbuka, adaptif, dan individualistis. Tahap kognisi orang dewasa ini sering kali disebut pemikiran post-formal yang bersifat relatif. Pemikiran post-formal melihat bayangan abu-abu.
Pemikiran tersebut sering kali muncul sebagai respon terhadap peristiwa dan interaksi membuka cara pandang tidak biasa terhadap sesuatu dan menantang pandanan sederhana terpolarisasi terhadap dunia. Pemikiran tersebut memungkinkan orang dewasa melampaui sistem logika tunggal dan mendamaikan atau memilih diantara beberapa ide yang saling berlawanan. (Papalia et al., 2009).
Schaie: Model Rentang Kehidupan Perkembangan Kognitif
Model Schaie melihat perkembangan penggunaan inteletual dalam konteks sosial. Tujuh tahapnya berkaitan dengan tujuan yang muncul ke permukaan dalam berbagai tahap usia. Tujuan ini bergeser dari penguasaan informasi dan keterampilan (apa yang harus saya ketahui), kepada integrasi praktis pengetahuan dan keterampilan (bagaimana menggunakan apa yang saya ketahui) untuk mencari makna dan tujuan (mengapa saya harus tahu) Papalia et al., 2009).Perkembangan Moral pada Dewasa Awal
Dalam teori Kohlberg (Papalia et al., 2009), menjelaskan bahwa penilaian moral pada masa dewasa awal seringkali menjadi lebih kompleks. Pengalaman mengarahkan orang dewasa untuk mengevaluasi kembali kriteria mereka tentang benar dan salah.Sebagian orang secara spontan menyebutkan pengalaman personal sebagai alasan jawaban mereka terhadap dilema moral.Misalnya, orang-orang yang mengidap kanker atau saudara yang memiliki penyakit tersebut, berkecenderungan lebih besar memaafkan pria yang mencuri obat mahal demi istrinya yang sedang sakit sekarat, dan menjelaskan pandangan ini dari pengalaman mereka sendiri (Papalia et al., 2009).
Pendidikan dan Pekerjaan pada Dewasa Awal
Bagi individu, keterbukaannya terhadap pendidikan atau lingkungan kerja baru menawarkan peluang untuk mengasah kemampuannya, mempertanyakan asumsi yang sudah dipegang sejak lama, dan mencoba cara baru memandang dunia. Memasuki dunia kerja, penyesuaian pertama adalah memilih bidang yang cocok dengan bakat, minat, dan faktor psikologis lainnya yang secara hakiki sulit dipungkiri agar kesehatan mental dan fisiknya sebagai orang dewasa dapat terjaga.Penyesuaian kedua adalah pilihan jurusan harus dilakukan dengan mantap. Seberapa jauh tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi seseorang bergantung pada tiga faktor yaitu pengalaman pekerjaan, daya tarik pribadi terhadap perkerjaan, dan nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih.Riset otak memberikan penjelasan bagaimana orang menghadapi pekerjaan yang kompleks.
Perkembangan yang sempurna pada lobus frontal pada masa dewasa awal telah memungkinkan orang untuk melakukan pekerjaan dalam satu waktu. Magnetic resonance imaging mengungkapkan bagian paling depan lobus frontal, fronto-polar prefrontal cortex(FPPC) memiliki fungsi khusus dalam memecahkan masalah dan perencanaan (Papalia et al., 2009).
Pendidikan dan literasi orang dewasa, banyak orang dewasa yang berusaha meningkatkan keterampilan kerja mereka. Literasi merupakan persyaratan fundamental untuk berpartisipasi bukan hanya di tempat kerja tapi juga dalam segala segi masyarakat informasi modern.Orang dewasa terpelajar adalah mereka yang dapat menggunakan informasi cetak dan tertulis untuk berativitas dalam masyarakat, mencapai target mereka, dan mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka (Papalia et al., 2009).
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Perkembangan Fisik dan Kognitif yang Terjadi pada Dewasa Awal. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar