Hubungan Inteligensi dengan Kehidupan Individu
Daftar Isi
Meskipun banyak tes berusaha untuk mendapatkan kemurnian dari pengaruh budaya, maka hal ini dimungkinkan, tes inteligensi bagi mayoritas orang dibutuhkan dalam pendidikan dan menguntungkan anak untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik.
Konteks merupakan suatu hal yang penting dalam prestasi intelektual anak. Kondisi tes, seperti lingkungan yang asing dan seluruh Amerika Eropa dalam suatu pengujian, mungkin dapat merusak prestasi kelas sosial yang lebih rendah dan minoritas anak.
Beberapa gaya interaksi orangtua-anak dalam kelas sosial yang berbeda dapat mempengaruhi perkembangan verbal dan kognisi anak. Penelitian mengindikasikan bahwa perbedaan awal penggunaan bahasa ibu dan perhatian bayi terhadap bicara ibu dapat diperhitungkan pada perbedaan akhir dalam menggunakan informasi verbal.
Penelitian mengindikasikan bahwa perbedaan multikulturalisme dan lintas budaya dalam sikap orangtua dan antusiasme untuk pendidikan dapat mempengaruhi tingkat prestasi intellektual anak yang lebih tinggi, terutama dalam matematika, daripada siswa Amerika Asia yang pada gilirannya, skor terendah pada komunitas Amerika Afrika dan siswa Amerika Hispanic.
Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan, tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit-sakitan saja meskipun inteligensinya tinggi dapat gagal dalam usaha mengembangkan dirinya dalam kehidupannya. Demikian pula meskipun cerdas jika tidak ada kesempatan mengembangkan dirinya dapat gagal pula.
Juga watak (pribadi) seseorang sangat berpengaruh dan turut menentukan. Banyak di antara orang-orang yang sebenarnya memiliki inteligensi yang cukup tinggi, tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Ini disebabkan/karena misalnya, kekurang-mampuan bergaul dengan orang-orang lain dalam masyarakat, atau kurang memiliki cita-cita yang tinggi, sehingga tidak kurang adanya usaha untuk mencapainya.
Sebaliknya, ada pula seorang yang sebenarnya memiliki inteligensi yang sedang saja, dapat lebih maju dan mendapat kehidupan yang lebih layak berkat ketekunan dan keuletannya dan tidak banyak faktor-faktor yang mengganggu atau yang merintanginya. Akan tetapi inteligensi yang rendah menghambat pula usaha Seseorang untuk maju dan berkembang, meskipun orang itu ulet dan bertekun dalam usahanya.
Sebagai kesimpulan dapat kita katakan kecerdasan atau inteligensi seseorang memberi kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai di mana kemungkinan tadi dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada.
Jelaslah sekarang bahwa tidak terdapat korelasi yang tetap antara tingkatan inteligensi dengan tingkat kehidupan seseorang. Dan hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan ahli antropologi dan psikologi, juga masih disangsikan adanya korelasi yang tetap antara bentuk/berat otak dengan Inteligensi, antara bentuk tubuh dengan dasar kejahatan dan antara inteligensi dengan kemiskinan.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Hubungan Inteligensi dengan Kehidupan Individu. Semoga bermanfaat.
image source: picsfab(dot)com |
Baca juga: Faktor yang Dapat Mempengaruhi Inteligensi SeseorangPeneliti menemukan bahwa anak dari latar belakang etnik-ras berbeda dapat melakukan sesuatu yang lebih baik dalam area pengetahuan yang berbeda dan keahlian dari pada oranglain. Bagaimanapun, faktor kelas sosial dapat menghimpun penemuan. Konsep resiko kumulatif mengusulkan bahwa aspek yang lebih negatif dari kemiskinan dan kerugian, seperti nutrisi yang rendah dan tuna wisma, memaksa kehidupan anak, lebih dimungkinkan memiliki skor yang rendah pada tes keterampilan intellektual, sehingga mempengaruhi pengujian atau perkembangan IQ.
Beberapa gaya interaksi orangtua-anak dalam kelas sosial yang berbeda dapat mempengaruhi perkembangan verbal dan kognisi anak. Penelitian mengindikasikan bahwa perbedaan awal penggunaan bahasa ibu dan perhatian bayi terhadap bicara ibu dapat diperhitungkan pada perbedaan akhir dalam menggunakan informasi verbal.
Penelitian mengindikasikan bahwa perbedaan multikulturalisme dan lintas budaya dalam sikap orangtua dan antusiasme untuk pendidikan dapat mempengaruhi tingkat prestasi intellektual anak yang lebih tinggi, terutama dalam matematika, daripada siswa Amerika Asia yang pada gilirannya, skor terendah pada komunitas Amerika Afrika dan siswa Amerika Hispanic.
Inteligensi dengan Kehidupan Individu
Dalam kenyataan sebenarnya sulit untuk menentukannya. Memang kecerdasan/Inteligensi seseorang memainkan peranan yang penting dalam kehidupannya. Akan tetapi kehidupan adalah sangat kompleks. Inteligensi bukan satu-satunya faktor yang menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Banyak lagi faktor yang lain.Faktor kesehatan dan ada tidaknya kesempatan, tidak dapat kita abaikan. Orang yang sakit-sakitan saja meskipun inteligensinya tinggi dapat gagal dalam usaha mengembangkan dirinya dalam kehidupannya. Demikian pula meskipun cerdas jika tidak ada kesempatan mengembangkan dirinya dapat gagal pula.
Juga watak (pribadi) seseorang sangat berpengaruh dan turut menentukan. Banyak di antara orang-orang yang sebenarnya memiliki inteligensi yang cukup tinggi, tetapi tidak mendapat kemajuan dalam kehidupannya. Ini disebabkan/karena misalnya, kekurang-mampuan bergaul dengan orang-orang lain dalam masyarakat, atau kurang memiliki cita-cita yang tinggi, sehingga tidak kurang adanya usaha untuk mencapainya.
Sebaliknya, ada pula seorang yang sebenarnya memiliki inteligensi yang sedang saja, dapat lebih maju dan mendapat kehidupan yang lebih layak berkat ketekunan dan keuletannya dan tidak banyak faktor-faktor yang mengganggu atau yang merintanginya. Akan tetapi inteligensi yang rendah menghambat pula usaha Seseorang untuk maju dan berkembang, meskipun orang itu ulet dan bertekun dalam usahanya.
Sebagai kesimpulan dapat kita katakan kecerdasan atau inteligensi seseorang memberi kemungkinan bergerak dan berkembang dalam bidang tertentu dalam kehidupannya. Sampai di mana kemungkinan tadi dapat direalisasikan, tergantung pula kepada kehendak dan pribadi serta kesempatan yang ada.
Jelaslah sekarang bahwa tidak terdapat korelasi yang tetap antara tingkatan inteligensi dengan tingkat kehidupan seseorang. Dan hasil-hasil penyelidikan yang dilakukan ahli antropologi dan psikologi, juga masih disangsikan adanya korelasi yang tetap antara bentuk/berat otak dengan Inteligensi, antara bentuk tubuh dengan dasar kejahatan dan antara inteligensi dengan kemiskinan.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Hubungan Inteligensi dengan Kehidupan Individu. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar