Psikologi Pendidikan: Topik Pembahasan, Definisi, dan Sejarah
Daftar Isi
Beberapa ahli memberikan definisi tentang psikologi pendidikan:
Educational psychology is that branch of psychology, which deals with teaching and learning. It takes its meaning from EDUCATION, SOCIAL PROCESS and from psychology, a BEHAVIOURAL SCIENCE (Skinner).
Educational Psychology is the discipline concerned with TEACHING and LEARNING PROCESSES; applies the methods and theories of psychology and has its own as well (Woolfolk, 1995).
Dari definisi diatas diketahui bahwa psikologi pendidikan merupakan sebuah proses sosial yang panjang dan melibatkan proses perubahan perilaku pada individu.
image source: www(dot)southendlearningnetwork(dot)co(dot)uk |
Baca juga: Gangguan Emosional dan Identifikasi Permasalahan Pendidikan
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Ruang lingkup psikologi pendidikan meliputi identifikasi faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar. Mendeskripsikan dan menjelaskan secara ilmiah prinsip-prinsip dan fakta terkait perilaku manusia. Menjawab pertanyaan mengapa individu satu dan lainnya berbeda dalam hal belajar serta bagaimana meningkatkan atau mengembangkan kemampuan setiap individu.Topik-topik dalam Psikologi Pendidikan
- Dinamika sosial dalam kelas
- Kepribadian guru
- Suasana kelas
- Harapan-harapan guru
- Perkembangan
- Perkembangan fisik
- Perkembangan kepribadian dan moral
- Psikologi belajar
- Conditioning dan belajar
- Perubahan tingkah laku dan program
- Ingatan dan proses informasi
- Struktur kognitif dan afektif dalam belajar
- Motivasi dan pengelolaan kelas
- Teori motivasi
- Strategi memotivasi kelas
- Teknik-teknik
- Teori dan metode mengajar
- Tujuan instruksional
- Model-model pengajaran
- Pendidikan humanistik
- Perbedaan individu
- Perbedaan individu, kepribadian, kognitif
- Inteligensi
- Kreativitass
- Anak berkebutuhan khusus
- Pengukuran dan statistik
- Membuat tes
- Statistik
Sejarah Psikologi Pendidikan
Berikut adalah beberapa tokoh yang banyak berperan dalam mengembangkan psikologi pendidikan. Democritus, seorang filsuf yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian seseorang agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan anak. Plato & Aristoteles. Ia mulai mengembangkan sistem pendidikan berdasarkan pada prinsip-prinsip psikologi.Aristoteles adalah tokoh yang idenya berkembang menjadi Psikologi Daya. Dalam psikologi Daya ada 3 kekuatan/komponen dalam jiwa manusia yang ketiganya saling interdependent (bergantung satu sama lain). Ketiga komponen tersebut adalah:
- Penalaran/Pengertian/Kognitif/Cipta
- Perasaan/Emosi/Afektif/Rasa
- Kehendak/Will/ Konasi/Karsa
Rousseau (Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada prinsip-prinsip perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada dasarnya, anak adalah baik.
John Locke (Empirisme). Teorinya tentang Tabula rasa bahwa setiap individu lahir dan dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teori tabula rasa/kertas putih), individu melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui sense, Belajar melalui pengalaman dan latihan.
John Heinrich Pestalozzi. Menyarankan penyelenggaraan pendidikan yang bersifat klasikal
Akhir abad ke-18, para psikologi seperti Francis Galton, Stanley Hall, publikasi hasil penelitian tentang aspek-aspek perilaku individu.
William James, Ia menekankan “Principles of Psychology, pendekatan fungsional dalam psikologi (lawanpsikologi struktural – Wundt). Fungsionalisme = pendekatan yang menganggap bahwa kesadaran terhadap gejala-gejala mental adalah hal yang utama.
Cattel menekankan akan adanya individul differences dan pengukuran mental.
Binet. Menjadi psikolog pertama yang mengenalkan pengetesan mental/pengukuran inteligensi yang bersifat individual. Tes Intelegensi yang dibuatnya kemudian dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi tes Inteligensi Stanford Binet untuk melihat indikasi retardasi mental dan tes Perkins Binet untuk mengetahui kemampuan siswa tunanetra.
Perkembangan Psikologi Pendidikan pada permulaan abad ke-20 ditandai penelitian-penelitian psikologi yang lebih khusus yang memberikan dampak besar terhadap teori-teori dan praktek pendidikan. Tokohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude.
Aliran-aliran Psikologi yang berkembang pada permulaan abad ke-20 yang mempelajari perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda, juga telah memberikan penagaruh terhadap perkembangan teori dan praktek pendidikan, seperti: Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt(Kohler,Koffka).
Teori-teori ini tidak ada yang terbaik karena sifatnya komplementer atau melengkapi.
Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800-an. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang pertama yang melakuakan analisis sistematis proses pendidikan.
Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan metode-metode pendidikan telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir tahun 1800-an. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli filsafat pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu, psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang pertama yang melakuakan analisis sistematis proses pendidikan.
Namun aspirasi-aspirasi tentang disiplin baru berhenti pada aplikasi metode-metode ilmiah mengenai observasi dan eksperimentasi untuk masalah-masalah pendidikan. Bahkan pada tahun-tahun awal disiplin ilmu ini, para ahli psikologi pendidikan, mengemukakan ketebatasan pendekatan baru ini.
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam seri kuliahnya yang terkenal, bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat diluar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet harus membuat aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam seri kuliahnya yang terkenal, bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat diluar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet harus membuat aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Psikologi Pendidikan: Topik Pembahasan, Definisi, dan Sejarah. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar