Kebermaknaan Hidup: Pengertian, Komponen, Dimensi, dan Aspek-aspek

Daftar Isi
Kebermaknaan Hidup: Pengertian, Komponen, Dimensi, dan Aspek-aspek - Kebermaknaan hidup adalah sebuah kekuatan hidup manusia untuk memiliki sebuah komitmen kehidupan. Makna hidup ini bermula dari adanya sebuah visi kehidupan, harapan dalam hidup, dan adanya alas an mengapa seseorang harus tetap hidup. Menurut Ancok (dalam Mitra Riset.com, 2009) kebermaknaan hidup dapat diwujudkan dalam sebuah keinginan menjadi orang yang berguna untuk orang lain. Menurut Schultz (1991) kebermaknaan hidup dapat diartikan sebeagai pemberian kualitas kehidupan pada diri pribadi dalam rangka pemenuhan diri.
Kebermaknaan Hidup: Pengertian, Komponen, Dimensi, dan Aspek-aspek
Kunci Kebermakanaan Hidup
Baca juga: Teori dan Penjelasan Tentang Penyesuaian Diri Lengkap
Menurut Frankl (2003) kebermaknaan hidup adalah keadaan yang menujukkan sejauh mana seseorang telah mengalami dan menghayati kepentingan keberadaan hidupnya menurut sudut pandang dirinya sendiri. Bastaman (dalam Triantoro, 2008) kebermaknaan hidup didefinisikan sebagai keadaan penghayatan hidup yang penuh makna yang membuat individu merasakan hidupnya lebih bahagia, lebih berharga, dan memiliki tujuan yang mulia untuk dipenuhinya. Individu yang mencapai kebermaknaan hidup akan merasakan hidupnya penuh makna, berharga dan memiliki tujuan, sehingga individu terbebas dari perasaan hampa dan kosong.

Menurut Yalom (dalam Sumanto 2006) mengatakan kebermaknaan hidup bersumber pada keyakinan dalam diri sehingga manusia seharusnya berjuang untuk mengaktualisasikan dirinya bahwa seharusnya manusia membaktikan dirinya untuk merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki.

Berdasarkan definisi dari para ahli, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebermaknaan hidup merupakan kekuatan hidup yang dimiliki seseorang didalam kehidupannya sebagai akibat dari penghayatannya mengenai kepentingan keberadaannya dari sudut pandang dirinya sendiri dan juga untuk pemenuhan kebutuhannya.

Komponen-komponen Kebermaknaan Hidup

Menurut Frankl (dalam Bastaman, 2007) terdapat tiga komponen kebermaknaan hidup, dimana satu dan lainnya mempunyai hubungan yang erat dan saling mempengaruhi. Ketiga komponen tersebut adalah:

a. Kebebasan berkehendak (freedom of will)

Kebebasan berkehendak adalah kebebasan yang dimiliki setiap orang untuk menentukan sikap (freedom to take a stand) terhadap kondisi-kondisi baik lingkungan maupun kondisi sendiri. Kebebasan yang dimaksud disini bukanlah kebebasan yang mutlak dan tanpa batas melainkan kebebasan yang diimbangi dengan rasa tanggung jawab (responbility) agar tidak berkembang menjadi kesewenang-wenangan.

b. Hasrat untuk hidup bermakna (the will to meaning)

Kehendak hidup bermakna adalah hasrat yang memotivasi setiap orang untuk melakukan berbagai kegiatan seperti kegiatan berkarya dan bekerja agar hidupnya dirasakan berarti dan berharga.

c. Makna Hidup (the meaning of life)

Makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan tujuan dalam kehidupan (the purpose in life). Bila hal itu berhasil dipenuhi maka akan menyebabkan seseorang merasakan kehidupan yang berarti dan pada akhirnya akan menimbulkan perasaan bahagia (happiness).

Dimensi Komponen Kebermaknaan Hidup

Bastaman (1996) menggolongkan komponen kebermaknaan hidup dalam empat dimensi yaitu:

a. Dimensi personal

Unsur-unsur yang merupakan komponen dimensi personal adalah pemahaman diri dan pengubahan sikap.

b. Dimensi sosial

Dimensi sosial mencakup dukungan sosial, faktor pemicu kesadaran diri dan model ideal pengarahan diri.

c. Dimensi spiritual

Dimensi spiritual adalah keimanan sebagai dasar dari kehidupan beragama.

d. Dimensi nilai-nilai

Dimensi nilai-nilai mencakup pencarian makna hidup secara aktif, kontemplatif, penemuan makna hidup, keterikatan diri tehadap makna hidup, kegiatan terarah pada tujuan, tantangan dan keberhasilan menemui makna hidup.

Aspek-aspek Kebermaknaan Hidup

Crumbaugh & Maholick (dalam Oktaryna, 2008) menyatakan bahwa kebermaknaan hidup dapat diidentifikasi melalui enam aspek dasar, yaitu:

a. Arti hidup

Makna hidup adalah segala sesuatu yang dianggap penting dan berharga bagi kehidupan individu, memberi nilai yang spesifik, serta dapat dijadikan sebagai tujuan hidup bagi individu tersebut.

b. Kepuasan hidup

Kepuasan hidup adalah penilaian seseorang terhadap hidup yang dijalaninya, sejauh mana ia mampu menikmati dan merasakan kepuasan dalam hidup dan segala aktivitas yang telah dilakukannya.

c. Kebebasan

Kebebasan adalah bagaimana individu merasa mampu untuk mengendalikan kebebasan hidupnya secara bertanggung jawab.

d. Sikap terhadap kematian

Sikap terhadap kematian adalah persepsi tentang kesiapan individu terhadap kematian yang pasti akan dihadapi oleh setiap manusia.

e. Pikiran tentang bunuh diri

Pikiran tentang bunuh diri adalah persepsi tentang jalan keluar dalam menghadapi masalah hidup bahwa bunuh diri bukan merupakan solusi.

f. Kepantasan untuk hidup

Kepantasan untuk hidup adalah evaluasi individu terhadap hidupnya sendiri, sejauh mana ia merasa bahwa apa yang telah ia lalui dalam hidupnya merupakan sesuatu yang wajar, sekaligus menjadi tolok ukur baginya tentang mengapa hidup itu layak untuk diperjuangkan.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Kebermaknaan Hidup: Pengertian, Komponen, Dimensi, dan Aspek-aspek. Semoga bermanfaat.
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar