Pengertian Aktualisasi Diri dan Aspek-aspek Self Actualization Menurut Para Ahli
Daftar Isi
Self Actualization (Aktualisasi Diri) |
Baca juga: Pentingnya Kreativitas Figural Bagi Individu
Pengertian Aktualisasi Diri
Maslow (dalam Jarvis, 2015) mendefinisikan bahwa aktualisasi diri adalah menemukan pemenuhan pribadi dan mencapai potensi diri. Maslow menggambarkan manusia yang sudah mengaktualisasikan diri sebagai orang yang sudah terpenuhi semua kebutuhannya dan melakukan apapun yang bisa mereka lakukan. Adhani (dalam Kurnia & Shinta, 2015) berpendapat bahwa aktualisasi diri adalah proses menjadi diri sendiri dalam mengerjakan sesuatu yang disukai. Pengerjaan itu dilakukan dengan gairah sesuai dengan potensi yang ada didalam dirinya. Hal ini merupakan kebutuhan pencapaian tertinggi manusia.Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (self fulfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu. Mereka mengekspresikan kebutuhan dasar kemanusiaan secara alami, dan tidak mau ditekan oleh budaya (Alwisol, 2016).
Menurut Maslow (dalam Friedman & Schustack, 2006) aktualisasi diri adalah proses bawaan dimana orang cenderung untuk tumbuh secara spritual dan menyadari potensinya. Hanya sedikit orang yang berhasil mengaktualisasikan diri sepenuhnya, namun banyak yang sedang menuju arah tersebut. Menariknya, pemikiran mengenai aktualisasi diri pertama kali diusulkan oleh Carl Jung. Rogers (dalam Syafitri, 2014) mengatakan bahwa aktualisasi diri adalah kecenderungan untuk melihat ke depan menuju perkembangan kepribadian. Konsep aktualisasi diri merujuk pada kecenderungan organisme untuk tumbuh dari makhluk yang sederhana menjadi suatu yang kompleks, lalu berubah dari ketergantungan menuju kemandirian dari sesuatu yang tetap dan kaku menuju proses perubahan dan kebebasan berekspresi. Sedangkan Aktualisasi diri atau self-actulization dalam psikologi humanistik yaitu kecenderungan untuk berjuang menjadi apapun yang mampu kita raih, motif yang mendorong kita untuk mencapai potensi yang penuh dan mengekspresikan kemampuan kita yang unik.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa aktualisasi diri adalah terungkapnya suatu keadaan seseorang yang selama ini terselubung atau tersembunyi yang mana suatu saat pasti terungkap dengan sendirinya sebagai tanda atau ciri khas yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Ciri-ciri Aktualisasi Diri
Maslow (dalam Jarvis, 2015) menggambarkan manusia yang sudah mengaktualisasikan diri sebagai orang yang sudah terpenuhi semua kebutuhannya dan melakukan apapun yang bisa mereka lakukan.Adapun ciri – ciri orang yang telah mengaktualisasikan diri sebagai berikut:
a. Memiliki persepsi akurat tentang realitas
b. Menikmati pengalaman baru
c. Memiliki kecendrungan untuk mencapai pengalaman puncak
d. Memiliki standar moral yang jelas
e. Memiliki selera humor
f. Merasa bersaudara dengan semua manusia
g. Memiliki hubungan pertemanan yang erat
h. Bersikap demokratis dalam menerima orang lain
i. Membutuhkan privasi
j. Bebas dari budaya dan lingkungan
k. Kreatif
l. Spontan
m. Lebih berpusat pada permasalahan, bukan pada diri sendiri
n. Mengakui sifat dasar manusia
o. Tidak selalu ingin menyamakan diri dengan orang lain
Aspek-aspek Aktualisasi Diri
Maslow (dalam Kurnia & Shinta, 2015) menyatakan aspek-aspek aktualisasi diri ada empat yaitu:a. Penolakan terhadap penyeragaman
Artinya individu tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan sosial yang cenderung menyeragamkan. Dengan kata lain individu tersebut merupakan orang yang non-konformistis, berperilaku otonom dan mampu membuat keputusan sendiri meskipun berbeda dengan pandangan masyarakat.b. Penerimaan diri
Individu yang sudah terpenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya cenderung dapat menerima diri, orang lain dan lingkungan.c. Minat sosial
Individu yang memiliki minat sosial tinggi mempunyai rasa per-saudaraan yang tinggi pada orang lain, penuh simpati dan berkeprimanusiaan. Sifat minat sosial itu juga dilengkapi dengan etika yang kuat serta bersifat spiritual.d. Kreativitas
Individu yang mampu mengak¬tualisasikan diri juga memiliki kesegaran apresiasi, kemampuan memandang sesuatu dari sudut pandang yang unik. Hal yang remeh justru dipandang dengan rasa takjub.Vallet (dalam Putri, 2007) berpendapat bahwa aspek-aspek proses perkembangan seseorang untuk mewujudkan aktualisasi dirinya, antara lain:
a. Memahami kebutuhan dasar yang manusiawi, yaitu bagaimana individu memahami kebutuhan-kebutuhannya yang paling mendasar.
b. Mengungkapkan perasaan yang manusiawi, yaitu ungkapan-ungkapan individu tentang apa yang dirasakannya.
c. Kesadaran dan kontrol diri, bagaimana individu mampu menyadari dan mengontrol setiap tindakannya sehingga sesuai dengan harapan-harapannya.
d. Menjadi sadar akan nilai-nilai manusiawi, kemampuan individu untuk bisa menerima nilai-nilai yang berlaku di sekelilingnya, seperti bekerja sama dengan orang lain.
e. Mengembangkan kedewasaan sosial dan individu, kemampuan individu untuk dapat mempertimbangkan segala tindakan yang dilakukan serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktualisasi Diri
Anari (dalam Putri, 2007) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri adalah:a. Kreativitas, merupakan sikap yang diharapkan ada pada orang yang beraktualisasi diri. Kreativitas bagi mereka adalah suatu sikap. Individu ini asli, inventif dan inovatif meski tidak harus menghasilkan sesuatu.
b. Kepribadian, yaitu organisasi yang dinamis dalam diri individu yang terdiri dari sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik (khusus) dari individu terhadap lingkungan.
c. Transendensi, yaitu lebih tinggi, unggul, agung, melampaui superlatif arti yang lain tidak tergantung dan tersendiri. Individu yang beraktualisasi diri akan berusaha menjadi yang terbaik.
d. Demokratis, orang yang beraktualisasi diri bertingkah laku lebih dalam daripada toleransi. Meski individu menyadari bahwa perbedaan-perbedaan dengan orang lain, tetapi individu dapat menerima semua orang tanpa memperhatikan tingkat pendidikan dan kelas sosial. Individu siap mendengarkan dan belajar pada siapa saja yang dapat mengajarkan itu pada dirinya.
e. Hubungan sosial, yaitu individu akan lebih menghargai keberadaan orang lain dalam lingkungannya.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri yaitu kreativitas, kepribadian, transendensi, demokratis, dan hubungan sosial.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Aktualisasi Diri dan Aspek-aspek Self Actualization Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Alwisol. 2016. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.
- Friedman & Schustack. 2006. Kepribadian Teori Klasik dan Riset Modern. Jakarta: Erlangga.
- Jarvis, Matt. 2015. Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media.
- Kurnia & Shinta. 2015. “Hubungan antara Kohesivitas Organisasi dengan Aktualisasi Diri pada Anggota Komunitas Pemuda Gereja”. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta.
- Syafitri, Selviana. 2014. “Pengaruh Harga Diri Dan Kepercayaan Diri Dengan Aktualisasi Diri Pada Komunitas Modern Dance Di Samarinda”. Jurnal Psikologi, Volume 2, Nomor 2, 2014 : 290 – 301.
- Putri, Tika Desytama. 2007. “Kebutuhan Aktualisasi Diri Pada Remaja Penyandang Tunanetra Yang Bersekolah Di Sekolah Umum Ditinjau Dari Kematangan Emosi Dan Self Disclosure”. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Posting Komentar