Pengertian Komitmen Organisasi, Dimensi, dan Faktor Komitmen Organisasi
Daftar Isi
Komitmen Organisasi |
Baca juga: Aspek-aspek (Dimensi) Kinerja Menurut Para Ahli
Pengertian Komitmen Organisasi
Meyer dan Allen (dalam Mardiana, Syarif, 2018) komitmen organisasi sebagai suatu konstruk psikologis yang merupakan karakteristik hubungan anggota organisasi dengan organisasinya dan memiliki implikasi terhadap keputusan individu untuk melanjutkan keanggotaannya dalam berorganisasi. Berdasarkan definisi tersebut anggota yang memiliki komitmen terhadap organisasinya akan lebih dapat bertahan sebagai bagian dari organisasi dibandingkan anggota yang tidak memilikikomitmen terhadap organisasi.Robbins & Judge (dalam Mardiana, Syarif, 2018) komitmen adalah tingkat dimana seseorang bekerja mengidentifikasikan sebuah organisasi, tujuan dan harapannya untuk tetap menjadi anggota. Komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Menurut Luthans (dalam Wibowo, 2017) komitmen organisasi sering didefinisikan sebagai : a. sebuah keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu, b. keinginan untuk mendesak usaha pada tingkat tinggi atas nama organisasi, c. keyakinan yang pasti dalam dan penerimaan atas nilai-nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain, komitmen adalah suatu sikap yang mencerminkan loyalitas pekerja pada organisasidan merupakan suatu proses yang sedang berjalan melalui mana peserta organisasi menyatakan perhatian mereka terhadap organisasi dan kelanjutan keberhasilan dan kesejahteraan.
Menurut Colquitt, Lepine dan Wesson (dalam Wibowo, 2017) komitmen organisasi adalah sebagai keinginan pada sebagian pekerja untuk tetap menjadi anggota organisasi. Komitmen organisasional mempengaruhi apakah seseorang pekerja tetap tinggal sebagai organisasi (is retained) atau meninggalkan untuk mengejar pekerjaan lain.
Steers (dalam Mardiana, Syarif, 2018) komitmen organisasi menjelaskan kekuatan relatif dari sebuah identifikasi individu dengan keterlibatan dalam sebuah organisasi. Komitmen menghadirkan sesuatu diluar loyalitas belaka terhadap suatu organisasi. Disamping itu, hal ini meliputi suatu hubungan yang aktif dengan organisasi dimana individu bersedia untuk memberikan sesuatu dari diri mereka untuk membantu keberhasilan dan kemakmuran organisasi.
Mowday, dkk (dalam Mardiana, Syarif, 2018) mendefinisikan bahwa komitmen organisasi sebagai derajat seberapa jauh karyawan mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi tertentu. Dilain pihak, Becker menggambarkan komitmen sebagai kecenderungan untuk terikat dalam garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan kegiatan yang lain atau berhenti bekerja.
Komitmen dapat tercapai apabila individu dalam organisasi sadar akan hak dan kewajibannya dalam organisasi tanpa melihat jabatan dan kedudukan masing-masing individu, karena pencapaian tujuan organisasi merupakan hasil kerja semua anggota organisasi yang bersifat kolektif (Christina T.S, 2012).
Komitmen organisasi merupakan salah satu topik yang akan selalu menjadi tinjauan baik bagi pihak manajemen dalam sebuah organisasi maupun bagi para peneliti yang khusunya berfokus pada prilaku manusia. Komitmen organisasi menjadi penting khususnya bagi organisasi yang ada saat ini dikarenakan dengan melihat sejauh mana keberpihakan seorang karyawan terhadap organisasi, dan sejauh mana karyawan tersebut berniat untuk memelihara keanggotaanya dengan organisasi maka dapat diukur pula sebaik apa komitmen seorang karyawan terhadap organisasinya (Mardiana, Syarif, 2018).
Dimensi Komitmen Organisasi
Meyer & Allen (dalam Mardiana, Syarif, 2018) lebih memilih untuk menggunakan istilah komponen komitmen organisasi daripada tipe komitmen organisasi. Komponen itu dapat membuat variasi antara karyawan dengan organisasinya. Tiga komponen atau dimensi komitmen organisasi tersebut yaitu:a. Komitmen Afektif (affective commitment)
Komitmen afektif mengarah pada the employee’s emotional attachment to, identification with, and involvement in the organization. Artinya, komitmen afektif berkaitan dengan keterikatan emosional karyawan, identifikasi karyawan pada, dan keterlibatan karyawan pada organisasi. Dengan demikian, karyawan yang memliki komitmen afektif yang kuat akan terus bekerja dalam organisasi karena mereka memang ingin melakukan hal tersebut.b. Komitmen Kontinuans (continuance commitment)
Komitmen kontinuans berkaitan dengan an awareness of the costs associated with leaving the organization. Artinya, komitmen kontinuans berkaitan dengan persepsi seseorang atas biaya dan resiko dengan meninggalkan organisasi saat ini. Melibatkan pengorbana pribadi apabila meninggalkan organisasi dan ketiadaan alternatif yang tersedia bagi orang tersebut. Hal ini menunjukan adanya pertimbangan untung rugi dalam diri karyawan berkaitan dengan untuk tetap bekerja atau justru meninggalkan organisasi.c. Komitmen Normatif (normative commitment)
Komitmen normatif merefleksikan a feeling of obligation to continue employment. Komitmen normatif merupakan sebuah dimensi moral yang didasarkan pada perasaan wajib dan tanggungjawab pada organisasi yang mempekerjakannya. Dengan kata lain, komitmen normatif berkaitan dengan perasaan wajib untuk tetap bekerja dalam organisasi. Karyawan yang memiliki komitmen normatif tinggi merasa bahwa mereka wajib bertahan dalam organisasi.Faktor-fakor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Steers (dalam Mardiana, Syarif, 2018) mengelompokan komitmen organisasi menjadi tiga faktor, yaitu:a. Identifikasi dengan organisasi
Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaan ini merupakan dasar komitmen organisasi. Identifikasi pegawai tampak melalui sikap menyetujui kebijaksanaan organisasi, kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi, rasa kebanggaan menjadi bagian dari organisasi.b. Keterlibatan
Keterlibatan yaitu adanya kesediaan untuk berusaha sungguh-sungguh pada organisasi. Keterlibatan sesuai peran dan tanggungjawab pekerjaan diorganisasi tersebut. Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dan tanggungjawab pekerjaan yang diberikan kepadanya.c. Loyalitas
Loyalitas yaitu adanya keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan didalam organisasi. Loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi terhadap komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dengan pegawai. Pegawai dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Komitmen Organisasi, Dimensi, dan Faktor Komitmen Organisasi. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
- Pane, Sri Gustina, dan Fatmawati. 2017. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Pertanahan Nasional Kota Medan. Dalam Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.2 No.3. Universitas Islam Sumatera Utara
- Universitas Psikologi: https://www.universitaspsikologi.com/2019/12/pengertian-komitmen-organisasi-dimensi-aspek-komitmen-organisasi.html
- Wibowo, 2017. Prilaku Dalam Organisasi. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
- Yusuf, Ria Mardiana dan Syarif, Darman. 2018. Komitmen Organisasi. Makasar; Cv Nas Media Pustaka
- Zainal, Veithzal Rivai, Dkk. 2017. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
Posting Komentar