Pengertian Self Confidence dan Aspek-aspek Kepercayaan Diri Menurut Para Ahli

Daftar Isi
Pengertian Self Confidence dan Aspek-aspek Kepercayaan Diri Menurut Para Ahli - Setiap individu mempunyai tingkatan kepercayaan dirinya masing-masing. Kepercayaan diri diyakini salah satunya mampu membuat seseorang berkembang dengan cepat. Banyak hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas individu yang menuntut sebuah kepercayaan diri yang baik, agar memberikan mobilitas baik untuk pekerjaan maupun yang lainnya. 

Dalam pembahasan kali ini universitaspsikologi.com akan merangkum tulisan yang memuat apa itu kepercayaan diri, aspek kepercayaan, dan faktor yang mempengaruhinya. Agar lebih jelas apa yang dimaksud kepercayaan diri tersebut, langsung saja disimak tulisan di bawah ini.

Pengertian Self Confidence dan Aspek-aspek Kepercayaan Diri Menurut Para Ahli
Self Confidence (Kepercayaan Diri)
Baca juga: Apa Itu Aktualisasi Diri? Bagaiamana Cara Mencapai Sebuah Aktualisasi Diri?

Pengertian Self Confidence

Lauster (dalam Ghufron & Risnawita, 2012) mendefinisikan kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung jawab. Lauster menambahkan bahwa kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu yang baik. Anggapan seperti ini membuat individu tidak  pernah menjadi orang yang mempunyai kepercayaan diri yang sejati. Bagaimana pun kemampuan manusia terbatas pada sejumlah hal yang dapat dilakukan dengan baik dan sejumlah kemampuan yang dikuasai.

Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap  lingkungan/situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri, alisas “sakti”. Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut bahwa ia merasa memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi, serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri (Fatimah, 2010).

Sujanto (dalam Puspitaningsih, 2014) menyatakan bahwa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang yang tumbuh dari sikap sanggup berdiri sendiri yaitu kesanggupan untuk berbuat baik, menguasai diri, mengontrol tindakan sendiri, mengatur diri sendiri, dan bebas dari pengendalian orang lain. Anthony (dalam Ghufron & Risnawita, 2012) berpendapat bahwa kepercayaan diri seseorang yang dapat menerima kenyataan, dapat mengembangkan kesadaran diri, berpikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki serta mencapai segala sesuatu yang diinginkan. Menurut Hakim (dalam Syafitri, 2014) kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala kelebihan aspek yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa untuk mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis.

Aspek-aspek Self Confidence

Menurut Lauster (dalam Ghufron & Risnawita, 2012) orang yang memiliki kepercayaan diri (self confidence) yang positif memiliki aspek-aspek sebagai berikut, yaitu:

a. Keyakinan Kemampuan Diri

Keyakinan kemampuan diri adalah sikap positif seseorang tentang dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya.

b. Optimis

Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya.

c. Objektif

Orang yang memandang permasalahan atau sesuatu sesuai dengan kebenaran yang semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau menurut dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab adalah kesediaan orang untuk menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis

Rasional dan realistis adalah analisa terhadap sesuatu masalah, sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan.

Berdasarkan aspek-aspek diatas, dapat disimpulkan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri (self confidence) yang positif dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu : keyakinan kemampuan diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan realistis.

Karakteristik Self Confidence

Menurut Fatimah (2010), bahwa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri (self confidence) yang proporsional, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat orang lain.
  2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok.
  3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain atau berani menjadi diri sendiri.
  4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).
  5. Memiliki internal locos of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha diri sendri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung/mengharapkan bantuan orang lain.
Adapun karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah sebagai berikut:
  1. Berusaha menunjukkan sikap konformitas, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok.
  2. Menyimpan rasa takut/kekhawatiran terhadap penolakkan.
  3. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemampuan diri sendiri namun dilain pihak, memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri.
  4. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.
  5. Takut gagal, sehingga menghindari segala risiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil.
  6. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri).
  7. Selalu menempatkan/memosisikan diri sebagai yang terakhir karena menilai dirinya tidak mampu.
  8. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Self Confidence

Menurut Ghufron & Risnawita (2012), bahwa kepercayaan diri (self confidence) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Konsep diri

Terbentuknya kepercayaan diri pada diri seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulannya dalam suatu kelompok. Hasil yang terjadi akan menghasilkan konsep diri.

b. Harga diri

Konsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif pula. Harga diri adalah penilaian yang dilakukan terhadapa diri sendiri. Santaso berpendapat bahwa tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri seseorang.

c. Pengalaman

Pengalaman dapat menjadi faktor munculnya rasa percaya diri. Sebaliknya, pengalaman juga dapat menjadi faktor menurunnya rasa percaya diri seseorang. Anthony mengemukakan bahwa pengalaman masa lalu adalah hal terpenting untuk mengembangkan kepribadian sehat.

d. Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan diri seseorang. Tingkat pendidikan yang rendah akan menjadikan orang tersebut tergantung dan berada di bawah kekuasaan orang lain yang lebih pandai darinya. Sebaliknya, orang yang mempunyai pendidikan tingkat tinggi akan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih dibandingkan yang berpendidikan rendah.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri (self confidence) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : konsep diri, harga diri, pengalaman, dan pendidikan.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Self Confidence dan Aspek-aspek Kepercayaan Diri Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia.
  • Gufron & Risnawita. 2011. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
  • Puspitaningsih, Irma Tri. 2014.  “Hubungan Rasa Percaya Diri Dan Komunikasi Interpersonal Dengan Aktualisasi Diri Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Baureno-Bojonegoro”. Jurnal BK UNESA. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2014, 22 – 27.
  • Syafitri, Selviana. 2014. “Pengaruh Harga Diri Dan Kepercayaan Diri Dengan Aktualisasi Diri Pada Komunitas Modern Dance Di Samarinda”. Jurnal Psikologi, Volume 2, Nomor 2, 2014 : 290 – 301. 
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar