Teori Komitmen Organisasi Lengkap

Daftar Isi
Teori Komitmen Organisasi Lengkap - Sebuah organisasi memiliki karyawan yang bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Tugas tersebut haruslah membuat karyawan merasa senang, sehingga adanya rasa kesatuan terhadap organisasi. Komitmen organisasi akan membuar manajemen organisasi merasa diuntungkan dikarenakan karyawan menjadi mempunyai rasa memiliki terhadap organisasi. Dalam hal ini universitaspsikologi.com telah merangkum variabel komitmen organisasi untuk dijadikan bahan acuan sebagai bacaan tentang komitmen organisasi.
Teori Komitmen Organisasi Lengkap
Komitmen Organisasi
Baca juga: Belajar Tentang Beban Kerja yang Sesuai Bagi Karyawan

Defenisi  Komitmen Organisasi

Menurut Robert dan Kinicki (dalam Kreitner dan Kinichi, 2011) bahwa komitmen organisasi adalah cerminan dimana seorang karyawan dalam mengenali organisasi dan terikat kepada tujuan-tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting karena orang –orang memiliki komitmen diharapkan dapat menunjukkan ketersediaannya untuk bekerja lebih keras demi mencapai tujuan organisasi dan memiliki hasrat yang lebih besar untuk tetap bekerja di suatu perusahaan.

Menurut Buchanan (dalam Michael, Court, dan Petal 2009), komitmen organisasi adalah hubungan emosional dengan organisasi tertentu yang ditandai oleh tiga parameter utama dalam sikap individu terhadap organisasi: identifikasi - internalisasi tujuan dan nilai organisasi; keterlibatan aktivitas yang dilakukan karyawan sebagai bagian dari perannya; dan kesetiaan-rasa memiliki organisasi.

Meyer, Allen, dan Smith (dalam Sutrisno, 2015) menyatakan bahwa komitmen organisasi dapat diartikan sejauh mana seseorang karyawan mengalami masa kesatuan dengan organisasi mereka serta kemauan individu untuk bersama organisasinya.

Menurut Colquitt, Lepine dan Wesson (2010) komitmen  organisasi didefinisikan sebagai keinginan karyawan untuk tetap menjadi anggota organisasi, termasuk didalamnya keadaan untuk tetap atau meninggalkan organisasi. Disini terlihat bahwa seseorang karyawan ingin menunjukan dirinya kepada organisasi tetapi organisasi tidak memfasilitasi karyawannya dalam membangun komitmen organisasi. Harus ada dukungan yang kuat untuk menciptakan komitmen organisasi yang berasal dari kepuasan kerja dan keseimbangan kehidupan kerja.

Komitmen organisasi mencerminkan hubungan unik individu dengan organisasi  dan bahwa hubungan ini penting dalam menjelaskan perilaku individu dalam organisasi (dalam Rene dan Wahyuni, 2018).

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi adalah karyawan harus memiliki komitmen dan integritas yang tinggi pada perusahaan yang bertujuan membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan akan bertahan lama karena kecenderungan karyawannya untuk tetap bertahan sebagai anggota organisasi.

Komponen Komitmen Organisasi

Meyer, Allen, dan Smith (dalam Sutrisno, 2015) mengemukakan bahwa ada tiga komponen komitmen organisasional, yaitu:

a. Komitmen afektif (Affective commitment), muncul apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional.

b. Komitmen berkelanjutan (Continuance commitment), muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain, atau karena karyawan tersebut tidak menemukan pekerjaan lain.

c. Komitmen normatif (Normative commitment), timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen dalam organisasi tidak terjadi begitu saja dengan sangat mudah dan cepat. Melainkan mengalami proses yang bertahap dan cukup panjang. Menurut Minner  (dalam Sopiah, 2009) menyatakan tiga faktor yang mempengaruhi komitmen seorang karyawan yaitu:

a. Faktor personal, hal ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan kepribadian, dan lain sebagainya.

b. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkungan jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran,tingkat kesulitan dalam pekerjaan.

c. Karakteristik struktur, misalnya besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi, kehadiran serikat pekerjaan,dan tingkat pngendalian yang dilakukan terhadap karywan.

d. Pengalaman kerja, hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan dalam organisasi. Sebab tingkat komitmen anatara karyawan yang memang sudah puluhan tahun bekerja akan berbeda dengan karyawan yang baru saja bekerja.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Komitmen Organisasi Lengkap. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  • Renea,  Ryan  &  Wahyun,  Sari.  (2018).  Pengaruh  Work-Life  Balance  Terhadap Komitmen  Organisasi,  Kepuasan  Kerja,  Dan Motivasi  Kerja  Terhadap Kinerja Individu Pada Karyawan Perusahaan Asuransi Di Jakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya.  Vol.16 No. 1
  • Sutrisno, Edi  (2015). Manajemen Sumber Daya manusia. Kencana Predana Medika Grup: Jakarta
  • Sopiah. (2009). Perilaku Organisasi.  Yogyakarta: Andi Offset.
  • Michael,  O.,  Court,  D.,  &  Petal,  P.  (2009).  Job  Stress  and  Organizational Commitment  Among  Mentoring  Coordinators.  International  Journal  of Educational Management,  Vol. 23, 266-288.
  • Universitas Psikologi: https://www.universitaspsikologi.com/2020/01/teori-komitmen-organisasi.html
  • Kreitner, Robert, and Kinicki, A. (2011). Organizational Behavior. Jakarta : Salemba Empat. 
  • Colquitt  &Lepine&  Wesson.(2010).  Organizational  Behavior.  Third  Edition. America: McGraw Hill
Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar