Pengertian Peer Attachment (Kelekatan) dan Perkembangan Attachment pada Remaja
Daftar Isi
Pengertian Peer Attachment
Neufeld (2004) berpendapat bahwa peer attachment merupakan sebuah ikatan yang melekat yang terjadi antara seorang anak dengan temantemannya, baik dengan seseorang maupun dengan kelompok sebayanya. Dari ikatan tersebut, seorang anak akan melihat dan meniru segala tindakan, gaya berpikir, dan akan memahami segala tingkah laku yang dilakukan oleh teman sebayanya. Teman sebaya akan menjadi penengah dari apa yang baik, apayang terjadi, apa yang penting dan bahkan bagaimana mereka memiliki persepsi mengenai dirinya. Barrocas (2009) juga berpendapat bahwa pada masa remaja terbentuk ikatan kelekatan dengan teman sebaya yang berhubungan dengan pikiran, perasaan dan emosi.Menurut Armsden & Greenberg (dalam Rasyid, 2012) attachment merupakan suatu hubungan yang erat antara sesorang dengan orang lain yang terbentuk karena adanya jalinan komunikasi yang baik. Selain komunikasi, kepercayaan juga merupakan suatu hasil dari suatu hubungan yang kuat, dimana kedua belah pihak bisa saling bergantung.
Peer Attachment (Kelekatan) |
Baca juga: Regulasi Diri: Pengertian, Aspek-aspek, dan StrategiKetika masa perkembangan, seorang anak tidakhanya membentuk ikatan emosional dengan orang tua mereka, melainkan juga dengan orang lain. Transisi pada masa remaja ditandai dengan esplorasi dan kemandirian baik fisik maupun psikologis, maka kehadiran seorang figur kelekatan (attachment) menjadi penting.
Perkembangan Attachment pada Remaja
Tidak seperti pada masa anak-anak dimana attachment selalu dikaitkan hanya dengan orangtua, attachment masa remaja seringkali terjadi dengan figur selain orangtua atau caregiver Rasyid(dalam Armsden & Greenberg dalam 2012).Namun, meskipun peer telah menjadi role model, sahabat dan orang terdekat, mereka tetap menganggap orangtua sebagai basis keamanan (Papalia, 2009).Attachment pada masa remaja merupakan kesinambungan (continuity) dari attachment yang dikembangkan oleh anak dengan pengasuh selama masa awal kehidupan dan akan trus berlanjut sepanjang rentang kehidupan menurut Cassidy (dalam Tyas, 2010). Pada masa remaja, figur attachment banyak memainkan peran penting adalah teman sebaya (peer) dan orang tua (Santrock, dalam Alin 2012).
Sullivan (dalam Santrock,2003) menyatakan bahwa melalui interaksi teman sebaya lah anak-anak dan remaja belajar mengenai pola hubungan dan timbal balik dan setara. Anak-anak menggali prinsip-prinsip kejujuran dan keadilan dengan cara mengatasi ketidak setujuan dengan teman sebaya, mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktivitas teman sebaya yang sedang berlangsung, Sullivan menambahkan alasan bahwa remaja belajar menjadi teman yang memiliki kemampuan dan sensitif terhadap hubungan yang lebih akrab dengan menciptakan persahabatan yang lebih dekat dengan teman sebaya yang dipilih.
Dimensi Peer Attachment
Menurut Armsden dan Greenberg (dalam Saputri, 2017) ada tiga dimensi dari peer attachment yaitu:a. Komunikasi (communication) yang merngacu pada adanya persepsi remaja pada teman sebaya yang sensitif dan tanggap terhadap kondisi emosional mereka dan menilai tingkat dan kualitas keterlibatan dan komunikasi verbal.
b. Kepercayaan (trust) yang mengacu adanya kepercayaan remaja sehingga teman sebaya dapat memahami dan menghormati kebutuhan dan keinginan mereka.
Keterasingan (alienation) sehingga menumbuhksn rasa aman, mengacu pada kurang adanya perasaan isolasi, kemarahan, pengalaman keterpisahan yang dialami oleh remaja dalam hubungan kelekatan teman sebaya.
Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Pengertian Peer Attachment (Kelekatan) dan Perkembangan Attachment pada Remaja. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar