Teori Interaksi Sosial Menurut Para Ahli

Daftar Isi

Teori Interaksi Sosial Menurut Para Ahli - Setiap manusia adalah makhluk sosial yang artinya akan selalu terciptanya interaksi sosial. Apa itu interaksi sosial? Universitaspsikologi.com telah menyusun mengenai teori interaksi sosial yang akan membahas soal pengertian interaksi sosial, syarat bisa terjadinya interaksi, dan terakhir faktor-faktor interaksi sosial. Silahkan disimak pada tulisan berikut ini.

Pengertian Interaksi Sosial

Interaksi sosial menurut Soekanto (2018) merupakan hubungan antara individu dengan individu lain atau kelompok dalam suatu pergaulan yang berguna bagi individu untuk mengetahui tentang apa yang sepantasnya dilakukan dalam hubungan sosial. Kemudian Thibaut dan Kelley (dalam Ali dan Asrori, 2018) mengartikan interaksi sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, yang nantinya menciptakan suatu hasil satu sama lain atau berkomunikasi satu sama lain.

Chaplin (dalam Ali dan Asrori, 2018) mengatakan interaksi merupakan hubungan antara individu dengn individu lainnya yang saling berhubungan dan mempengaruhi antara satu sama lain. Kemudian Shaw (dalam Ali dan Asrori, 2018) mendefinisikan interaksi sebagai suatu pertukaran antar masing-masing pribadi yang saling menunjukkan perilakunya satu sama lain, dan masing-masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. 

Teori Interaksi Sosial Menurut Para Ahli
Pengertian Interaksi Sosial
Baca juga: Aspek Resiliensi Menurut Ahli

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para tokoh, maka dapat disimpulkan bahwa interaksi adalah aktivitas pergaulan individu dengan individu lainnya yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.

Syarat Interaksi Sosial

Menurut Soekanto (2018) syarat terjadinya interaksi sosial diantaranya:

1. Kontak Sosial

Kontak sosial berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tango yang artinya menyentuh. Menurut Soekanto (2018) kontak sosial merupakan hubungan yang terjadi antara dua orang atau lebih dan tidak selalu terjadi melalui sebuah interaksi dan hubungan fisik tertentu, sebab orang lain dapat tetap melakukan suatu bentuk kontak sosial terhadap orang lain tanpa harus menyentuhnya. Kontak sosial memiliki sifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, tanpa ada alat atau perantara dalam menyampaikan pesan, seperti senyum dan berjabat tangan. Sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara seperti email. Kontak sosial berlangsung dalam tiga bentuk, diantaranya:

a. Antara individu dengan individu lain

Kontak sosial antara perorangan merupakan kontak sosial yang terjadi ketika seseorang mempelajari kebiasaan dalam lingkungan yang meliputi nilaidan norma.

b. Antara individu dengan kelompok atau sebaliknya

Kontak sosial antara individu dengan kelompok atau sebaliknya merupakan keaadaan seseorang ketika dirinya berada dalam suatu kelompok tertentu dan harus mengikuti nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok tersebut.

c. Antara suatu kelompok individu dengan kelompok individu lain

Kontak sosial antara suatu kelompok individu dengan kelompok individu lain yang kontak sosial yang berupa hubungan kerjasama antar kelompok.

2. Komunikasi

Menurut Soekanto (2018) komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari seseorang ke orang lainnya dengan tujuan untuk mempengaruhi pikiran atau tingkah laku. Komunikasi terjadi ketika seseorang menafsirkan atau memberikan respon terhadap perilaku orang lain. Komunikasi yang terjadi dengan teman sebaya dapat diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari seseorang ke orang lain yang memiliki rentang usia yang hampir sama. Pada komunikasi dengan teman sebaya seseorang akan menafsirkan atau memberikan respon terhadap perilaku yang ditampilkan teman seusianya, yang mana hal tesebut dapat mempengaruhi pikiran atau tingkah laku.

Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Sosial

Menurut Walgito (1999) faktor yang mendasari interaksi sosial diantaranya:

1. Imitasi

Imitasi diartikan dengan kegiatan meniru atau mencontoh perilaku orang lain. Imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya, sehingga individu yang satu akan mengimitasi individu lain dan demikian sebaliknya. Seseorang melakukan imitasi terhadap orang lain berarti orang tersebut memiliki sikap menerima dan mengagumi terhadap apa yang diimitasinya, karena imitiasi tidak dapat berlangsung dengan sendirinya.

2. Sugesti

Sugesti merupakan pengaruh psikis yang datang baik dari dalam diri individu (auto-sugesti) maupun dari orang lain (hetero-sugesti), yang umumnya diterima tanpa ada kritik dari individu yang bersangkutan. Dalam kehidupan sosial, peranan hetero- sugesti lebih besar dibadingkan dengan auto-sugesti, yang mana individu banyak menerima hal-hal seperti pandangan, pedoman, norma dari orang lain tanpa adanya krtik terlebih dahulu dari apa yang diterima itu sendiri.

3. Identifikasi

Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik atau sama dengan orang lain, yang mana dapat diartikan sebagai dorongan unuk mempelajari norma-norma sosial dari orang lain dalam lingkungan masyarakat.

4. Simpati

Simpati merupakan perasaan tertarik terhadap orang lain yang timbul atas dasar perasaan dan emosi tanpa adanya dasar logis dan rasional, yang mana seseorang merasa tertarik dengan orang lain tanpa dapat memberikan penjelasan lebih lanjut akan perasaan yang dirasakannya.

Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Teori Interaksi Sosial Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.

Universitas Psikologi
Universitas Psikologi Media belajar ilmu psikologi terlengkap yang berisi kumpulan artikel dan tips psikologi terbaru hanya di universitaspsikologi.com | Mari kita belajar psikologi dengan cara yang menyenangkan.

Posting Komentar